A. Definisi Ekonomi
Islam
Ada banyak pendapat
di seputar pengertian dan ruang lingkup ekonomi Islam. Dawam Rahardjo, memilah
istilah ekonomi Islam ke dalam tiga kemungkinan pemaknaan, pertama yang
dimaksud ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang berdasarkan nilai atau ajaran
Islam. Kedua, yang dimaksud ekonomi Islam adalah sistem.
Tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu sistem ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam Islam yaitu
tauhid dan berdasarkan rujukan kepada Al-Qur’an dan Sunnah adalah:
1.
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
2.
Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang.
3.
Mencegah terjadinya pemusatan kekayaan dan meminimalkan
ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4.
Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi
nilai-nilai moral.
5.
Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Empat nilai utama yang bisa
ditarik dari ekonomi Islam adalah:
1.
Peranan positif dari Negara, sebagai regulator yang mampu
memastikan kegiatan ekonomi berjalan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan oleh orang lain.
2.
Batasan moral atas kebebasan yang dimiliki, sehingga setiap
individu dalam setiap melakukan aktivitasnya akan mampu pula memikirkan
dampaknya bagi orang lain.
3.
Kesetaraan kewajiban dan hak, hal ini mampu menyeimbangkan antara
hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan.
4.
Usaha untuk selalu bermusyawarah dan bekerja sama, sebab hal ini
menjadi salah satu fokus utama dalam ekonomi Islam.
B. Definisi Pemasaran
Kotler memberikan definisi
bahwa “Manajemen pemasarn sebagai suatu seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.
Sehingga secara umum
pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses social yang merancang dan
menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhandan keinginan dari pelanggan dalam
rangka memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
Konsep inti dari kegiatan
pemasaran ialah:
·
Kebutuhan, keinginan dan permintaan
·
Produk (jasa dan barang)
·
Nilai, biaya, dan kepuasan
·
Pertukaran, transaksi dan hubungan
·
Pasar
Berikut ini kepuasan nasabah dalam dunia perbankan:
·
Tangibles
·
Responsitivitas
·
Assurance
·
Reliabilitas
·
Emphaty
C. Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)
Kotler (2000) memberikan definisi mengenai bauran pemasaran sebagai:
“Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan –product,
price, promotions, place- yang dipadukan oleh perusahaan untuk mengahsilkan
respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.”
Definisi yang dikemukakan
oleh Philip Kotler, antara lain: Product (produk), Price (harga), Promotions
(promosi), Place (tempat)
D. Konsep Pemasaran Syariah
Secara umum pemasaran
syariah adalah sebuah strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, yang
dalam keseluruhan prosenya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
dalam Islam. Ada 4 karakteristik yang terdapat pada syariah marketing:
·
Ketuhanan (rabbaniyah)
·
Etis (akhlaqiyah)
·
Realistis (al-waqi’yyah)
·
Humanitis (insaniyyah)
E. Nilai-nilai Pemasaran
Syariah
Ada beberapa nilai-nilai
dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep dari keteladanan sifat Rasulullah
Saw, yaitu shiddiq, amanah, fathanah, tabligh, dan istiqamah:
1.
Shiddiq, artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada satu ucapan pun
yang saling bertentangan dengan perbuatan.
2.
Fathanah, berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Fathanah berkaitan
dengan kecerdasan, baik kecerdasan rasio, rasa, maupun kecerdasan ilahiyah.
3.
Amanah, memiliki makna tanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan
prima dan ihsan (berupaya menghasilkan yang terbaik) dalam
segala hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar