Jumat, 16 Oktober 2015

SOFTSKILL KEWIRAUSAHAAN 2 "BAB 3"

PEMBIAYAAN USAHA YANG BERKEMBANG 



A. Masalah masalah dalam pencarian modal usaha
Para wirausahawan pasti pernah mencoba memperoleh dan mencari modal untuk tambahan usahanya , dan untuk memperoleh modal tersebut tidak mudah , di butuhkan adanya usaha dan kerja keras.
Berikut ini adalah masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya di hadapi oleh wirausahawan dalam mencari modal usaha :
  1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
  2. Kegagalan perusahaan untuk menindak lanjuti
  3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
  4. Preferensi dari pemodal
  5. Kurangnya hubungan dengan sumber sumber modal

B. Pembiayaan bisnis Wirausahawan harus dapat menentukan jumlah maupun waktu dana di butuhkan . berikut tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis adalah sebagai berikut :
  1. Penandaan tahap awal
    1. Pendanaan modal benih (seed capital)
    2. Pendanaan pemula (start-up)
  2. Pendanaan ekspansi atau perkembangan
    1. Tahap kedua modal kerja bagi  pertumbuhan awal, tetapi tanpa kemampuan mendatangkan laba yang jelas atau arus kas
    2. Tahap ketiga ekspansi besar perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat, pada titik pulang pokok atau tingkat keuntungan positif tetapi tetap perusahaan swasta
    3. Tahap keempat pembiayaan penjembatanan untuk mempersiapkan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat
  3. Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts
    1. Akuisisi tradisional
    2. Leveraged buyouts
    3. Privatisasi beberapa pemilik/manajer
C. Penentuan kebutuhan keuangan perusahaan wirausaha juga perlu menentukan hubungan financial perusahaan dilakukan dengan penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha melalui beberapa pendekatan yaitu :
a. Pendekatan pendapatan, mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b. Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendudkung sewa yang dimaksud.
c. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksdu untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien
Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada, dilakukan dengan :
a. proyeksi laporan laba-rugi
adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b. Proyeksi laporan neraca
adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
c. Proyeksi arus kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.

D. sumber sumber modal usaha Berbisnis apapun pasti butuh modal, berapa pun jumlahnya itu. Permodalan sering menjadi kendala utama yang menghambat dalam membangun bisnis, baik itu kurang modal atau bahkan tidak punya modal sama sekali. Banyak sekali pengusaha yang tidak dapat mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Lalu apakah harus berhenti begitu saja? Sebaiknya jangan,, sebagai pengusaha, maka mulailah mencari sumber pembiayaan bagi usaha Anda.
Memang tidak mudah untuk menentukan sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui adalah bagaimana cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik.
Sebelum berusaha mendapatkan dana, perlu diperhitungkan secara detil berapa kira-kira modal usaha yang dibutuhkan. Biasanya modal usaha dicadangkan untuk selama 3 bulan, 6 bulan, bahkan 1 tahun, berbeda-beda sesuai dengan besar kecil usahanya.
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus anda akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil.
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM
3. Dana Gabungan Usaha (joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.

E. Penilaian perusahaan Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :
1. .Laporan Laba/Rugi adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal
merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.

Daftar pustaka
 1. https://www.google.com/search?q=softskill+kewirausahaan+2+pembiayaan+usaha+yang+berkembanmg&ie=utf-8&oe=utf-8

Kamis, 15 Oktober 2015

SOFTSKILL KEWIRAUSAHAAN 2 "BAB 2"



Identifikasi  Peluang Usaha Baru

   A.    Orientasi eksternal dan internal
            Banyak perluang dalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dan cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja keras mengubah peluang menjadi kenyataan.
            Para wirausahawan mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senantiasa menyimpan informasi yang menarik minat dalam ingatan mereka. Terdapat dua jenis kesadaran  yang memaksa penelusuran peluang venture yang baru yaitu  kesadaran yang tercermin dalam orientasi eksternal dan yang tercermin dalam orientasi internal.
            Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi didunia merangsang orientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumber gagasan.  Sumber gagasan yang baru tersebut adalah :

  •  Konsumen 

kita bisa mendapatkan ide usaha baru dari konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk atau jasa yang telah ada.

  •  Perusahaan yang sudah ada

kita bisa melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.
Saluran distribusi
kita juga bisa mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen.

  •  Pemerintah

ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
 Penelitian dan pengembangan
ide usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru.

Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan in tersusun dari berbagai jenis data, gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta. Terdapat  tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal yaitu :
 Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
 Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
    Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses inovasi dapat diuraikan sebagai berikut :
1.Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
·         2.Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
·         3.Menguraikan masalah-masalah
·         4.Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
·         5.Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
·         6.Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
·         7.Mencari pemecahan sementara
·         8.Meneliti pemecahan dengan hati-hati
·         9.Bergerak terus jika semuanya baik
·         10.Mencapai keberhasilan

   B.     Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
    Pencarian bermacam-macam gagasan yang menjanjikan merupakan titik pangkal dalam proses pengembangan produk baru. Penggalian gagasan terutama mulai dari perbaikan tambahan atas produk yang ada sekarang sampai ke produk yang sama sekali baru bagi pasar dunia. Sumber Gagasan Titik awal sebuah program produk baru yang efektif di penjuru dunia adalah sebuah sistem informasi yang menggali ide produk baru dari semua sumber yang secara potensial berguna, dan menyalurkan ide tersebut ke dalam penyaringan yang relevan dan pusat keputusan di dalam organisasi. Tujuannya adalah membuat suatu pemunculan gagasan dan program evaluasi yang memenuhi kebutuhan perusahaan. Bagi sebagian besar perusahaan, program pencarian ide kemungkinan akan ditujukan dalam rentang produk dan keterlibatan pasar yang konsisten dengan misi dan tujuan korporat dan strategi unit bisnis.


C.      Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
 Tahap tahap dalam perencanaan dan pengembangan produk, yaitu :
 Tahap Gagasan adalah Suatu Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber. Misalnya:

a. departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil).

b. gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat).

Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
(1) spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial; dan
(2) definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut. 

Tahap Konsep adalah Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk:
1. memproyeksikan tingkat permintaan potensial,
2. mengidentifikasi peluang keberhasilan produk, dan
3. memperkitakan tingkat kanibalisasi.

Tahap Pengembangan Produk adalah Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual. Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan:
a. Pengembangan arsitektur produk (product architecture) yang merupakan spesifikasi bagian-bagian, komponen, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan fungsi sesuai dengan apa yang diinginkan. Jadi, arsitektur produk merupakan rencana dasar yang memastikan bahwa konsep produk bakal diimplementasikan.
b. Aplikasi desain industri (industrial design), yaitu proses menciptakan dan mengembangkan spesifikasi produk yang dapat mengoptimalkan fungsi, nilai, dan tampilan produk. Aktivitas ini biasanya dilakukan para perancang profesional yang bekerja dalam tim lintas fungsional.



   D.    Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
 Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri
Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya
Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses

    E.     Arti Penting Orientasi Pemasaran
 Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing
Wirausahawan harus berorientasi konsumen

    F.      Matriks Produk – Pasar
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
• Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
• Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
• Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
• Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran
• Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4

   G.    Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
 Kurangnya obyektivitas
 Kurangnya kedekatan dengan pasar
 Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Diabaikannya kebutuhan finansial
Kurangnya diferensiasi produk
Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
• Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa
• Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
• Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
• Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
• Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
• Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
• Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa


Referensi :

Selasa, 29 September 2015

TUGAS SOFTSKILL BULAN I “KEWIRAUSAHAAN 2"

1.      KEWIRAUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
1.1 Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Para wirausahawan dunia muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industry pada akhir abad kedelapan belas. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwright, dll. Orang-orang jenis ini sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan ilmu untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industry yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.

Para wirausahawan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak terbatas. Beberapa mempunyai uang dan bukan besar dari golongan bangsawan. Mereka muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilai kerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagai tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan.
Inovasi adalah kunci penting.

Wirausahawan revolusi Industri Inggris menunjukan kunci penting dalam membangun kepribadian semangat inovasi. Mereka terlbat dalam pengembangan penemuan untuk tujuan komersil dan menerapkan penemuan ilmiah untuk tujuan produksi. Keberhasilan mereka membuktikan adanya nilai dari pengerjaan sesuatu yang baru dan berguna atau mengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan lebih baik. Didalam usahanya, mereka menetapkan suatu nilai dasar yang harus diikuti oleh para wirausahawan, bahwa inovasi harus merupakan karakteristik utama dari usaha-usaha kewirausahaan. Kreatifitas adalah hakikat dari tindakan-tindakan kewirausahaan.

1.2 Karakteristik Wirausahaan

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil,

Diantaranya memiliki ciri-ciri :

1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2.  Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak           terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring 
3.   Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
      Bisnis.


1.3 Penentuan Potensi Kewirausahaan

Rencana pendirian suatu usaha berawal dari suatu cita-cita. Cita-cita tersebut harus dirumuskan menjadi tujuan-tujuan dasar yg menjadi suatu organisasi usaha. Organisasi usaha tersebut perlu menetapkan tujuan, agar dapat menentukan apa yg harus dilakukan, bagaimana mengembangkan rencana-rencana yg efektif, dan menentukan sasarannya serta menilai hasilnya.

 Bila dirangkai terbentuknya suatu organisasi professional berasal dari cita-cita / angan-angan (Aim), yang berkeinginan (Visi), menentukan suatu Misiyang tepat dan Tujuannya (Objective). Ke empat istilah diatas adalah:

 1.        Cita-cita (Aim), merupakan pernyataan umum tentang yg ingin dicapai dalam suatu bidang tertentu. Contoh:
§         Ingin menjadi pemimipin di bidang laundry dan dry cleaning.
§         Ingin menjadi pengusaha besar di bidang perdagangan modern

2.        Visi (Vision), merupakan pernyataan umum tentang arah apa yang harus dimiliki pada masa yang akan datang berkaitan dengan Aim (What do they want to have?). Contoh:
§         Ingin menjadi pemimpin no. 1 di pasar perdagangan retail
§         Ingin menjadi pemimpin no. 1 di pasar laundry dan dry cleaning
§         Dalam 5 tahun mendatang ingin memiliki 100 cabang usaha di seluruhIndonesia
§         Dalam 5 tahun mendatang ingin memiliki pendapatan penjualan 5 Milyar

3.        Misi (Mission), merupakan maksud utama dari suatu organisasi. Yakni, apa yang sedang dicoba/didambakan untuk menjadi yang diinginkan pada masa yang akan datang dan bersifat jangka pendek. (What do they want to be?). Contoh:
§         Menyediakan dan memastikan produk retail yang murah, berkualitas, berkelanjutan
§         Menyediakan produk dan pelayanan laudry yg cepat, aman dan berkualitas

4.        Tujuan (Objective), adalah membuat suatu misi menjadi lebih konkrit yang berhubungan dengan besaran, dimensi waktu dan siapa yang bertanggungjawab. Contoh:
§         Kenaikan pendapatan 5% dalam waktu 6 bulan
§         Peningkatan keuntungan 10% dalam waktu 1 tahun
§         Kenaikan peringkat pemegang pasar laundry untuk kawasan sekitar dalam waktu 2 tahun
§         Meningkatkan volume dan kualitas produksi dalam tahun ini.

1.4 Metode Analisa Diri Sendiri

Keinginan seseorang itu bersumber dari apa yang dimiliki, pengalaman masa lalu serta pengaruh dari apa-apa yang didengar dan dilihat. Karena merasa memiliki seseorang, maka si Cukong Berjidat Licin menginginkan orang tersebut tunduk-patuh-taat sesuai kehendaknya. Si Pejabat Berkantung Tebal sebagai seorang pejabat yang biasa mendapatkan pelayanan VIP akan berkeinginan selalu mendapatkan pelayanan yang sama setiap saat. Si Jenggot Kambing yang terbiasa mendengar dan melihat junjungannya dipuja-puja dengan cara tersendiri, tentu menginginkan orang lain melakukan hal yang sama. Ketika keinginan si Cukong Berjidat Licin, Pejabat Berkantung tebal dan Jenggot Kambing tersebut tidak terpenuhi, maka kan sedih, kecewa, tertekan dan marahlah mereka semua.

Kebanyakan orang memberdayakan akal budinya untuk mengusir perasaan-perasaan negatif tersebut dengan mencoba memahami mengapa orang lain tidak berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Mereka berupaya menempatkan diri di posisi orang tersebut, lalu melakukan affirmasi seperti,”Oh, dia bertingkah tidak sesuai dengan kehendakku kali ini karena sedang banyak masalah”. Padahal mereka tak kan pernah memahami seseorang seutuhnya dengan bercermin kepada diri mereka sendiri, karena apa yang dimiliki, pengalaman masa lalu serta apa-apa yang didengar dan dilihat oleh orang lain berbeda dengan diri mereka.

1.5 Pengembangan NACH

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Pengembangan nAch bagi tercapainya kondisi bagi keberhasilan psikologis,kondisi tersebut adalah menurut Chris Argyrisindividu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri tujuan” tersebut berhubungan dengan kebutuhan, kemampuan dan nilai-nilai mereka. Individu mendefinisikan arah dari tujuan” tersebut. pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu.

1.6 Manajemen Kewirausahaan

Setelah perusahaan berdiri apa langkah selanjutnya, setidaknya adalah untuk dapat merealisasikan apa yang menjadi tujuan awal mengapa kita mendirikan suatu perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan,  alat yang dapat dipergunakan adalah bagaimana  bisa mengatur orang-orang yang terlibat dalam organisasi perusahaan untuk dapat bekerjasama melalui suatu proses yang disebut dengan managemen.

1). Fungsi-fungsi Manajemen

Proses untuk mencapai tujuan ini  dituangkan dalam fungsi-fungsi manajemen  sebagai berikut :

(1). Fungsi  Perencanaan ( Planning ) ;  proses perencanaan  adalah bagaimana menentukan arah  yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam menentukan arah perusahaan diantaranya adalah,   apa yang akan dicapai bagaimana cara mencapainya, kapan dan berapa lama kebutuhan waktu untuk  mengerjakan, serta siapa yang akan melakukan pekerjaannya.  Sehingga diharapkan rencana kerja perusahaan yang telah tersusun ini nantinya dapat digunakan sebagai pedoman dalam bekerja dan sekaligus sebagai tolok ukur atau standar dalam melakukan pengawasannya.

Mengingat begitu banyaknya jenis-jenis  kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan, maka maka dalam pembahasannya akan dibatasi dan akan dibahas dalam bab tersendiri secara lebih rinci antara lain  ;  dibidang manajemen keuangan seperti  menyususun strategi keuangan perusahaan,  penyusunan  anggaran perusahaan, rencana penggunaan dana atau modal termasuk  sumbernya, perencanaan pemasaran perusahaan dan lain-laiin terutama diperuntukkan bagi perusahaan yang baru berdiri atau perusahaan  dengan skala usaha yang relatif masih kecil dan sederhana.

(2). Fungsi Pengorganisasian ( Organizing ) ;  setelah perencanaan perusahan  selesai dibuat selanjutnya disusun struktur organisasi perusahaan, yaitu mengelompokkan berbagai kegiatan yang ada dalam unit-unit kerja. Tujuannya adalah agar supaya tertata dengan jelas tugas dan fungsi dari masing-masing unit dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan.  Adapun struktur organisasi yang akan dibahas adalah struktur organisasi untuk perusahaan yang baru didirikan yang relatif skala usahanya masih kecil, dengan volume pekerjaan yang relatif belum banyak dan penggunaan tenaga kerja yang masih terbatas. Pengorganisasian perusahaan dan fungsi pengarahan akan dibahas dalam sub-bab tersendiri secara lebih rinci.

(3). Fungsi Pengarahan ( Actuating ) ;  adalah mengerakkan dan mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organsasi perusahaan agar menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan wewenangnya yang telah ditentukan atau sesuai dengan uraian tugasnya ( job description ). Agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas sudah tentu  dengan cara memberikan perintah, petunjuk, dan motivasi  dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun di atas.

(4). Pengendalian atau pengawasan ( Controlling ) ; adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan apakah pencapaian tujuan sudah sesuai dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan. Disinilah   atau perlunya peranan pengendalian  yaitu meluruskan kegiatan-kegiatan yang mungkin terjadi penyimpangan dalam pencapaian tujuan. Salah satu cara melakukan pengawasan  perusahaan  akan dibahas dalam sub-bab tersendiri secara lebih rinci.

DAFTAR PUSTAKA